You, kajian lama tak menatapmu
Rindu ini semakin menyayat
bersama pelukan angin malam
Gejolak batin ingin menemuimu
Namun raga seaakan kaku
kehilangan daya.
You, bukanlah sakit yang
merapuhkan ragaku
Bukan pula hampa yang mengosongkan pikiranku
Tetapi sedih dari sedihmu telah
menusuk hatiku
Karena mendengar kau dibelenggu
fitnah yang panas.
Menangis hatiku mendengar kabarmu
Terkadang angin mencoba mengisi
hatiku yang kosong
Terkadang awan menari-nari
menghibur
Agar air mata tak membasahi
pipiku lagi
Namun semua gagal You.
Hatiku terlanjur sedih,
Sedih....pedih pula You.
Hidup itu memang panas, itu bisa
ku terima
Tapi fitnah dari gerimis itu
padamu telah mencabik hatiku
Apa salahmu You....?
Kebenaran itu nampak padamu,
Tapi kenapa gerimis-gerimis itu
mencabik, menyiksa, menelanjangi,
Dan memperkosa hakmu sambil
tetawa-tawa
Mengeluarkan air liurnya yang
busuk
Masya Allah.....!
Padahal kamu masih muda You.
Aku marah!
Aku gemetar ingin berontak
Tapi aku gagal melakukannya
Aku hanya menjerit sambil
bertanya kenapa?
You, begitu besar pengorbananmu
Kini kuyakin, kaulah pewaris ratu
Cleopatra, Dewi Durga dan Ratu Dunia
Jika benar kau pembawa fitrah,
Maka tancapkan bendera fitrah di
hati mu
Jangan ragu, jangan sedih, takut
pula jangan
Semangat dan tersenyumlah.
Kawan batin dan penguasa alam merindukanm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar